Minggu, 24 Oktober 2010

HAKIKAT KONSEP DAN BENTUK-BENTUK ORGANIASI BKI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat ilmu pengetahuan dan teknologi medorong manusia berusaha untuk memilikinya melalui proses pembelajaran guna dimanfaatkan dari berbagai aspek-aspek kehidupan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diperoleh dimana-mana asalkan manusia sadar dalam proses belajar.[1]

Sekilas tentang administrasi dan manajemen. Para penulis Amerika mempersamakan pengertian administrasi dengan manajemen, sehingga kedua istilah tersebut sering digunakan silih berganti untuk menunjukkan maksud yang sama. Tetapi, sering juga dibedakan, yani administrasi lebih banyak digunakan dalam bidang pemerintahan, organisasi sosial yang tidak mencari laba, sedangkan istilah manajemen biasa dipakai di bidang perusahaan yang sifatnya mencari untung.

Perkembangan baru menunjukkan asas pengalaman mengembangkan perusahaan istilah manajemen dipakai sebagai inti dari administrasi. Artinya, supaya administrasi berjalan efektif dan efisien mencapai tujuan, manajemen penting dilakukan terutama dalam pengelolaan dan pengendalian sumber-sumber. Sugandha (1986) menyatakan bahwa administrasi adalah proses penentuan dan pencapaian sasaran dengan memanfaatkan sumber ynag ada secara berdaya guna bersama-sama dan melalui orag-orang yang terkoordinasikan.

Administrasi dan manajemen pada dasarnya merupakan kegiatan menghidupkan dan mengendalikan organisasi. Organisasi adalah “wadah” atau badan, yakni kumpulan orang dimana didalamnya dilakukan proses pembagian kerja dan sistem hubungan yang disepakati bersama untuk mencapai tujuan bersama. Tiap organisasi membutuhkan administrasi dan manajemen digerakkan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui sistem kerja sama sekelompok orang.

Untuk mencapai tujuan, umunya orang berkumpul dan bekerjasama dalam waktu yang relatif lama, karena orang tersebut menyadari bahwa dengan saling membantu maka pekerjaan dan pencapaian tujuan orang tersebut menjadi lebih dipermudah.


BAB II

PEMBAHASAN

HAKIKAT KONSEP DAN BENTUK-BENTUK ADMINISTRASI DAN ORGANISASI BKI

A. HAKIKAT KONSEP ADMINISTRASI DAN ORGANISASI BKI

  1. Hakikat Konsep Administrasi BKI

a. Hakikat Administrasi BKI

Ilmu administrasi merupakan hasil pemikiran dan penalaran manusia yang disusun berdasarkan dengan rasionalitas dan sistematika yang mengungkapkan kejelasan tentang objek formal, yaitu pemikiran untuk menciptakan suatu keteraturan dari berbagai aksi dan reaksi yang dilakoni oleh manusia dan objek material, yaitu manusia yang melakukan aktivitas administrasi dalam bentuk kerja sama menuju terwujudnya tujuan tertentu.[2]

1) Administrasi sebagai ilmu

Ilmu sebagai objek kajian administrasi sepatutnya mengikuti alur pemikiran manusia yang pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional, dan objektif. Administrasi sebagai ilmu output- nya berupa pemikiran yang sistematis dan berkembang pada dunia maya/abstrak.

2) Administrasi sebagai pekerjaan

Administrasi sebagai suatu profesi/pekerjaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan memuaskan. Administrasi sebagai profesi/pekerjaan output-nya adalah dunia nyata atau konkret.

b. Konsep Administrasi BKI

Ilmu administrasi merupakan kumpulan atau akumulasi dai berbagai jenis konsep dengan sasaran utamanya menarasi nalar manusia, sehingga di dapat suatu gambaran yang luas jangkauannya dalam kesadara keilmuwan. Konseptual administrasi merupakan suatu simbol bagi sekumpulan kenyataan yang sifatnya konkret perseptual yang lumayan banyak jumlahnya.

Konsep ilmu administrasi merupakan produk dari suatu kesadaran yang sifatnya sangat fundamental dan terdiri atas dua jenis.P e r ta m a, kesadaran yang berkaitan dengan denganc o n t e n t atau objek, dank e d u a, keasdaran yang berkaitan dengan kegiatan atau kenyataan.

Konsep dalam ilmu administrasi cenderung merupakan pemikiran yang didasarkan kepada perceptual dengan pembuktiannya untuk melahirkan suatu jangkauan yang lebih luas, yang diistilahkan dengan teori.

  1. Hakikat Konsep Organisasi BKI

a. Hakikat Organisasi BKI

Hakikat organisasi BKI dapat ditinjau dari:[3]

1) System Sosial

Organisasi adalah sistem sosial yaitu aktivitas organisasi diatur oleh kaidah sosial dan psikologi. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh dorongan kelompok dan individu di dalam organisasi. Perlakuan terhadap seseorang berdampak pada lingkungan sosialnya misalnya penolakan terhadap keputusan karena kelompok social.

2) Kepentingan Bersama

Organisasi memerlukan anggota, dan anggota juga memerlukan organisasi. Organisasi dibentuk atas dasar kebersamaan kepentingan para anggota. Anggota memandang organisasi sebagai sarana untuk mencapai tujuannya, sedangkan organisasi membutuhkan anggota untuk pencapaian tujuan organisasi.

Unsur-unsur dalam organisasi yaitu:[4]

a) dua orang atau lebih

b) saling mempengaruhi, saling ketergantungan

c) bersama-sama mencapai sasaran.

b. Konsep Organisasi BKI

Sebagai konsekuensi pemikiran bahwa penduduk sebagai modal pokok pembangunan.[5] Organisasi bimbingan dan konseling dalam pengertian umum adalah suatu wadah atau badan yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling secara bersama-sama.

Definisi tentang organisasi dengan mudah dapat dijumpai dalam banyak literatur tentang manajemen, yang mana pada intinya didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan (Robbin, 2003). Organisasi. Sebuah kata yang sudah tidak asing lagi di telinga, dan boleh jadi semua orang pernah merasakan apa itu organisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang dianggap tujuan bersama sehingga orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh tujuan tersebut, meskipun setiap individu mempunyai tujuan pribadi dalam mendirikan atau bergabung dalam suatu organisasi.[6] Melihat dari kerakteristik organisasi tersebut yang meliputi;[7]

1) Merupakan sekelompok manusia yang bekerja sama

2) Memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama

Maka kelompok manusia tersebut bukan terbentuk secara alami atau secara kebetulan, tetapi terbentuk melalui kegiatan rekayasa yang disengaja. Dengan demikian, sekelompok supporter sepak bola yang baru ketemu dalam satu pertandingan, atau sekelompok penonton yang hadir dalam satu pertunjukkan musik adalah bukan suatu organisasi, karena tidak memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut.

Selain itu, karena kelompok orang tersebut harus saling bekerja sama, dan juga harus mencapai suatu tujuan maka, kegiatannya harus ada yang mengkoordinasinya, sehingga dapat dicapai suatu titik temu dan dapat diarahkan pada tujuan yang diinginkan bersama. Orang yang mengkoordinasikan tersebut kemudian disebut dengan manajer, pekerjaan yang dilakukannya disebut dengan manajemen. Itulah sebabnya kegiatan manajemen ada pada suatu organisasi, dan profesi manajer terdapat dalam organisasi. Tanpa organisasi, profesi manajer tidak diperlukan.

B. Bentuk-Bentuk Administrasi dan Organisasi BKI

Organisasi terjadi jika dua orang atau lebih bekerja sama untuk menciptakan atau membentuk suatu nilai berdasarkan kesadaran bahwa nilai tersebut dapat tercapai secara efisien jika keduanya bekerjasama ketimbang bekerja sendiri-sendiri.[8]

Me-manage bimbingan dan konseling dapat berarti kemampuan mendayagunakan semua sumber organisasi dan administrasi bimbingan yang sifatnya terbatas. Sumber-sumber organisasi sekolah yang perlu di dayaguna dan berhasil guna antara lain kemampuan pengelolanya (guru pembimbing), kewajiban dan tugas kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas,staf-staf administrasi sehubungan dengan bimbingan dan konseling yang terbatas, dana yang terbatas, bahan bahan atau materi suatu alat penunjang yang terbatas pula.

Secara umum bentuk-bentuk organisasi dikenal sebagai berikut :[9]

1. Organisasi Lini (Line organization)

Dalam organisasi lini atau garis ini hanya dikenal 2 (dua) unsur, yaitu: unsur Pimpinan dan unsur Pelaksana. Ciri-ciri organisasi Lini : Pimpinan organisasi seorang/tunggal, garis komando ke bawah kuat.

Kebaikan :

a. Asas kesatuan komando (unity of comman) tampak menonjol

b. Dapat menjamin disiplin yang kuat.

c. Koordinasi relatif mudh dilakukan.

d. Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan paraa pegawai bawahan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Keburukan :

a. Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melebihi span of control.

b. Anggota organisasi terutama para bawahan tidak punya kesempatan berkembang

2. Lini dan Staf (Line and Staff)

Dalam organisasi ini dikenal 3 (tiga) unsur, yaitu: unsur Pimpinan, unsur Pembantu Pimpinan (staf), dan unsur Pelaksana (lini atau garis). Ciri-ciri: Pimpinan di bantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.[10]

Pimpinan (Kepala) mempunyai wewenang komando. Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis petunjuk baik berupa pikiran, tenaga kerja, keuangan material maupun fasilitas-fasilitas, sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu menudukung pelaksanaan tugas pokok organisasi.

Kebaikan:

a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa pun.

b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.

Keburukan

a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal

b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi

3. Bentuk Fungsional

organisasi fungsi, ialah suatu organisasi yang disusun atas dasar kegiatan dari setiap fungsi, dimana fungsi yang satu dengan yang lain saling ketergantungan.

Ciri-ciri: Bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya. Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.

Kebaikan :

a. Bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.

b. Tanggung jawab atas fungsinya terjamin.

Keburukan :

a. Koordiansi sulit dilaksanakan

b. Dapat menimbulkan dispersonalisasi

c. Keahlian memimpin kurang dapat dijamin

d. Atas kesatuan komando sulit dilaksanakan

4. Bentuk Panitia (Committee)

Bentuk organisasi, pimpinan berbentuk kolektif terddiri dari beberapa orang dan segala putusan diambil dalam suatu quarum dan menjadi tanggung jawab bersama. Salah-satu cirri dari bentuk panitia ini yaitu tugas-tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang sehingga memungkinkan adanya pertimbangan yang merupakan group judgement, yaitu pendapat atau keputusan plural management bukan individual manager.[11]

Kebaikan :

a. Adanya pertimbangan kelompok dengan jalan perundingan / musayawarah

b. Adanya informasi

c. Adanya konsolidasi wewenang

Keburukan :

a. Banyak makan waktu dan biaya

b. Adanya tendensi ingkar-mengingkari tanggunajawab

c. Menimbulkan tiraniminoritas

Menurut Drs. The Ling Gie dalam bukunya yang berjudul : Organisasi dan Administrasi Kantor Modern menyebutkan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menurut :

1. Jumlah orang yang memegang pimpinan

a. Bentuk tunggal dimana organisasi dipimpin oleh seorang tunggal

b. Bentuk Komisi dimana organisasi dipimpin oleh lebih dari satu orang

2. Dilihat dari lalu lintas wewenang tanggung jawab serta hubungan kerja pada kesatuan dalam organisasi dua bentuk diatas dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Bentuk lurus

b. Bentuk fungsional

c. Bentuk lurus dan fungsional.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi dan manajemen pada dasarnya merupakan kegiatan menghidupkan dan mengendalikan organisasi. Organisasi adalah “wadah” atau badan, yakni kumpulan orang dimana didalamnya dilakukan proses pembagian kerja dan sistem hubungan yang disepakati bersama untuk mencapai tujuan bersama. Tiap organisasi membutuhkan administrasi dan manajemen digerakkan dan dikendalikan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui sistem kerja sama sekelompok orang.

Begitu juga dalam lembaga-lemabaga BKI, harus mempunyai administrasi dan organisasi sesistematik mungkin, agar wadah itu bisa terbukti keberadaannya.

Untuk mencapai tujuan, ataupun untuk memecahkan masalah yang dating dalam organisasi BKI, umunya orang berkumpul dan bekerjasama dalam waktu yang relatif lama, karena orang tersebut menyadari bahwa dengan saling membantu maka pekerjaan dan pencapaian tujuan orang tersebut menjadi lebih dipermudah.

B. Saran

Dari makalah yang kami buat, mungkin ada kesalahan dalam penulisan, sistematika, maupun wawasanya, oleh katena itu penulis mengharapkan kepada pembaca untuk memperbaiki kembali demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

- arokhman.blog.unsoed.ac.id/files/2009/07/4-perilaku_organisasi.ppt

- Ashar Sunyoto Munandar, 2004, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: UIP.

- Basir Barthos, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT Bumi Aksara.

- http://belajarmanagement.wordpress.com/2010/02/24/bentuk-bentuk-organisasi/

- http://iniblogdhani.blogspot.com/2009/08/konsep-organisasi.html

- http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/12/bentuk-bentuk-organisasi.html

- http://www.scribd.com/doc/38414589/Resume-Ospek

- http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=artic

- Taliziduhu Ndraha, 1999, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:Rineka Cipta.

- Yayat M. Herujito, 2001, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta:PT Grasindo.



[2] http://www.scribd.com/doc/38414589/Resume-Ospek

[3] arokhman.blog.unsoed.ac.id/files/2009/07/4-perilaku_organisasi.ppt

[4] Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, (Jakarta: UIP, 2004), hal. 210.

[5] Basir Barthos, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta; PT Bumi Aksara, 2009), hal.12.

[6] http://iniblogdhani.blogspot.com/2009/08/konsep-organisasi.html

[7]http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1687:konsep-organisasi&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210

[8] Taliziduhu Ndraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta:Rineka Cipta, 1999), hal.68.

[9] http://belajarmanagement.wordpress.com/2010/02/24/bentuk-bentuk-organisasi/

[10] http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/12/bentuk-bentuk-organisasi.html

[11] Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta:PT Grasindo, 2001), hal.155.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar