Jumat, 28 Mei 2010

RESUME ASUMSI DAN HIPOTESIS

Makalah Ringkasan Topik

RESUME ASUMSI DAN HIPOTESIS

Yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah bahwa penelitian ada asumsi yang mendasarinya dan hipotesis yang dirumuskan untuk diuji. Suatu permasalahan umumnya terdiri dari beberapa asumsi, namun satu permasalahan umumnya hanya melahirkan satu hipotesis. Dengan demikian dapat pula di katakan bahwa beberapa asumsi secara eksplisit sebelum merumuskan hipotesis. Adakalanya peneliti membedakan antara hipotesis umum dan hipotesis khusus dalam konteks ini, satu permasalahan dapat saja melahirkan beberapa hipotesis penelitian.

A. ASUMSI

Secara umum, asumsi didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu atau beberapa gejala. Asumsi dianggap benar dan tidak perlu diuji, sedangkan hipotesis perlu diuji. Oleh karena itu asumsi berkenaan dengan komponen-komponen teori aksiomatik, maka beberapa istilah yang relevan dengan itu, akan didefenisikan disini yaitu postulat, aksioma, teoterm, dan generalisasi.

Aksioma lebih dipersepsikan dari pengdekatan kuantitatif atau matematik. Postulat diangkat dari bukti-bukti empiris. Teoterm adalah deduksi dari sejumlah aksioma atau postulat. Generalisasi empiris dibedakan dengan teoterm dari segi pendekatannya, teoterm dibangun berdasarkan pendekatan deduktif, sedangkan generalisasi empiris dibangun berdasarkan pendekatan induktif. Artinya generalisasi empiris merupakan suatu abstraksi dari sejumlah data penelitian yang diperoleh berdasarkan pendekatan insuktif.

Jadi secara emplisit dapat dinyatakan bahwa asumsi dibangun atas dasar teori, apakah dia semacam teoterm atau generalisasi empiris. Untuk merumuskan asumsi, karenanya mahasiswa harus berteori dan teori itu sendiri diperoleh melalui kajian yang luas dan mendalam terhadap kepustakaan yang ada, terutama kepustakaan ilmiah. Kalaupun ada pengarang yang meyatakan bahwa asumsi adalah sebuah pernyataan kebenarannya diterima oleh penyelidik, namun tidak berarti asumsi sama dengan “apa saja” yang dinyatakan dan diterima oleh penyelidik.

B. HIPOTESIS

Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang artinya dibawah, dan “thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis kemudian di Indonesia disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.

Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Peneliti bukan membuktikan hipotesisnya tapi mengumpulkan data yang mendukung atau menolak hipotesis tersebut.

Hipotesis dirumuskan setelah dilakukan kajian pustaka dan sebelum penelitian dilakukan. Hipotesis secara logis seharusnya sejalan dengan kajian pustaka dan didasarkan pada implikasi penelitian-penelitian terdahulu.

Jenis hipotesis:

  1. Hipotesis secara induktif adalah generalisasi atas dasar pengamatan.
  2. Hipoteis secara deduktif adalah hipoteis yang bersumber dari teori dan memberikan konstribusi pada ilmu pendidikan melalui pemberian bukti yang mendukung, memperluas atau melawan teori tertentu.
  3. Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif.
  4. Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dinyatakan dalam bentuk nol (negatif).

Hipotesis penelitian menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel (hubungan yang bagaimana yang diharapkan oleh di peneliti untuk diuji melalui pengumpulan data empiris). Hipoteiss nol-directional (tidak terarah) menyatakan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan akan tetapi arah hubungan adtrau perbedaan tidak dinyatakan. Hipotesis direksional (terarah) menyatakan hakikat hubungan atau perbedaan. Hipotesis statistik atau nol menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel, dan bahwa hubungan atau perbedaan yang ada semata-mata berupa hubungan atau perbedaan secara kebetulan.

Ada dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:

a. Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.

Rumusan hipotesis kerja:

1) Jika…………….maka………..

Jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.

2) Ada perbedaan antara……dan…..

Ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin dalam berpakaian.

3) Ada pengaruh…………terhadap…………

Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.

b. Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol sering disebut sebagai hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak ada pengaruh variabel X dan Y.

Rumusan hipotesis nol:

1) Tidak ada perbedaan antara………….dengan…………..

Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II dalam disipsin kuliah.

2) Tidak ada pengaruh…………..terhadap ……………

Tidak adak pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti kuliah

Rumusan hipotesis:

Model umum rumusan hipotesis dalam penelitian eksperimen adalah:

Xs yang mendapatkan Y menjadi baik dalam hal Z dibanding dengan Xs yang tidak mendapatkan Y. Dalam penelitian ini Xs=subjek penelitian, Y=perlakuan (variabel bebas), sedangkan Z=hasil pengamatan (variabel terikat).

Menguji hipotesis:

Untuk dapat menguji hipotesis, si peneliti menentukan sampel, alat (instrumen), rancangan penelitian, dan prosedur yang memungkin si peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menentukan tingkat validitas dari hipotesis.

Menguji hipotesis untuk mengetahui variabel-variabel mana yang berhubungan sama pentingnya dengan mengetahui variabel-variabel mana yang tidak berhubungan.

1 komentar: