Selasa, 23 Maret 2010

perencanan dalam keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, melakukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan, melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan.
Nah, dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan salah satu tahap dari keperawatan, yaitu tahap perencanaan. Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi, mengoreksi masalah-masalah yang telah diidentifikasikan pada diagnosis keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosis keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi.
Secara sederhana, rencana keperawatan dapat diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi keperawatan. Sebagai mana disebutkan sebelumnya, rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik.




BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan adalah suatu keputusan untuk masa yang akan datang, artinya apa, siapa, kapan, dimana, kenapa, dan bagaimana yangakan harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum, perencaanaan dapat ditinjau dari sisi:
- Proses : pemilihan dan pengembangan tindakan yang paling menguntungkan untuk mencapai tujuan.
- Fungsi: kepemimpinan dengan kewenangan yang dapat mengarahkan kegiatan dan tujuan yang harus dicapai.
- Keputusan : apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang.
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan. Tujuan perencanaan keperawatan adalah terpenuhinya kebutuhan klien.
Rencana asuhan keperawatan mempunyai dua tujuan, yaitu:
1. Tujuan administrasi
a. Mengidentifikasi focus keperawatan: klien (individu) atau kelompok.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya.
c. Menyusun kriteria guna penggulangan asuhan keperawatan dan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
d. Menyediakan kriteria klasifikasi klien
2. Tujuan klinik
a. Menjadi suatu pedoman dalam penulisan
b. Mengomunikasikan asuhan keperawatan yang akan diimplementasikan dengan perawat lainnya seperti apa yang akan diajar, apa yang harus diobservasi, dan apa yang akan dilaksanakan.
c. Menyusun kriteria hasil (autcomes) guna pengulangan asuhan keperawatan dan evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
d. Rencana intervensi yang spesifik dan langsung bagi perawat untuk melaksanakan intervensi kepada klien (individu) dan keluarganya.

B. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
Langkah-langkah menyusun perencanaan keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan urutan prioritas masalah
Tahap ini memilih masalah yang memerlukan perhatian/prioritas di antara masalah-masalah yang telah ditentukan. Prioritas tertinggi diberikan pada masalah yang memengaruhi kehidupan atau keselamatan pasien. Selain itu, masalah nyata mendapatkan perhatian atau prioritas lebih tinggi daripada masalah potensial. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menentukan prioritas masalah adalah sebagai berikut.
a. Prioritas tertinggi diberikan pada masalah kesehatan yang mengancam kehidupan atau keselamatan pasien.
b. Masalah nyata yang sedang dialami diberi perhatian lebih daripada masalah yang mungkin (pontendial).
c. Memperhatikan pola kebutuhan dasar manusia menurut hierarki Maslow
2. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Yang dimaksud dengan tujuan keperawatan ialah hasil yang Ingin dicapai dari asuhan keperawatan untuk menanggulangi dan mengatasi masalah yang telah dirumuskan dalam keperawatan.
Pernyataan tujuan keperawatan harus jelas disebutkan, sehingga perawat yang mengawasi pasien setelah membaca tujuan tersebut sanggup menentukan apakah tujuan telah dicapai atau belum.
Secara garis besar, tujuan keperawatan terbagi menjadi dua kategori, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
a. Tujuan jangka pendek adalah hasil yang dicapai dalam waktu cepat, yaitu dalam kurun waktu jam atau hari. Misalnya Tuan Ari dalam tujuh hari mampu berjalan dengan menggunakan tongkat sejauh 100 m.
b. Tujuan jangka pendek adalah hasil yang dalam pencapaiannya memerlukan waktu lebih lama. Misalnya Tuan Lukman dapat berjalan tanpa alat bantu pada saat pulang.
Tujuan yang didapat harus dapat diukur secara spesifik dan realsitis sesuai dengan permasalahan klein dan dapat mengarahkan intervensi keperawatan.
3. Menentukan Rencana tindakan keperawatan
Menentukan rencana tindakan keperawatan adalah langkah penentu dalam tindakan keperawatan dalam rangka menolong pasien, untuk mencapai suatu tujuan keperawatan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana keperawatan adalah:
- Tindakan apa yang harus dilakukan?
- Mengapa tindakan itu dilakukan?
- Kapan tindakan itu dilakukan?
- Siapa yang akan melakukan tindakan
- Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
Rencana tindakan dibuat secara narasi, berupa kalimat instruksi, ringkas, tegas, dan mudah dimengerti, yang mengandung tujuan dan rencana
Dalam buku Tarwoto dan Wartonah, menjelaskan bahwa pada tahap perencanaan ada 4 hal yang harus diperhatikan:
1. Menentukan prioritas masalah
Bagaimana cara dalam memperioritas masalah diantaranya adalah:
- Berdasarkan hierarki Maslow yaitu fisiologis, keamanan/keselamatan, mencintai, dan memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.
- Berdasarkan Griffith-Kenney Christensen dengan urutan :
a. Ancaman kehidupan dan kesehatan
b. Sumber daya dan dana yang tersedia
c. Peran serta klien
d. Prinsip ilmiah dan prektek keperawatan
2. Menentukan tujuan
Dalam menetukan tujuan digambarkan kondisi yang diharapkan disertai jangka waktu.
3. Menentukan kriteria hasil
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kriteria hasil:
a. Bersifat Spesifik dalam hal isi dan waktu misalnya pasien dapat menghabiskan 1 porsi makanan selama 3 hari setelah operasi.
b. Bersifat Realistik artinya dalam menentukan tujuan harus dipertimbangkan faktor fisiologis/patologi penyakit yang dialami dan sumber yang tersedia waktu pencapaian.
c. Dapat Diukur
d. Mempertimbangkan keadaan dan keinginan pasien.
4. Merumuskan intervensi dan aktivitas perawatan.



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap perencanaan dalam keperawatan ini sangat penting, hal ini dilakukan agar proses keperawatan dapat dicapai sesuai apa yang diharapkan. Rencana keperawatan yang akan disusun harus mempunyai beberapa komponen, yaitu prioritas masalah, kriteria hasil, rencana intervensi, dan pendokumentasi. Komponen-komponen tersebut sangat membantu pada proses evaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diimplementasikan.
B. SARAN
Dari hasil makalah yang penulis buat ini, maka masih banyak kekurangannya, baik dari sisi isinya maupun dari sumber-sumber yang diambil, oleh karena itu untuk kelanjutannya penulis mengharapkan pembaca dapat meningkatkan dan mengembangkan lagi mengenai hal ini.



DAFTAR PUSTAKA

- Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
- Nursalam, 2008, Proses dan Dokumentasi keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
- Suardi, S. dan Bahtiar, Yayan, 2002, Manajemen Keperawatan, Jakarta,: Erlangga.
- Tarwoto dan Wartonah, 2006, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar